Saat itu rencana keluargaku berlibur ke Pulau Bali. Aku sangat bahagia, karena selama ini aku hanya bisa mendengar cerita teman–temanku yang pernah ke sana, atau melihat di internet situs–situs yang menceritakan keindahan pulau Bali.
Kami sengaja berangkat malam, dengan alasan suasana malam jauh lebih tenang, tidak panas, tidak terlalu ramai, dan cukup indah. Selain itu kami juga akan mampir dulu ke rumah kakek di Surabaya. Ternyata kami tidak menyadari bahwa perjalana malam berresiko tinggi. Saat malam datang rasa kantuk pun tiba. Jika sudah mengantuk, tidak ada obat yang lebih nikmat selain tidur. Aku tidur di bangku belakang sambil memeluk boneka kesayangannku. Sedangkan mama menemani papa di kursi depan. Saat keheningan malam menghampiri, hawa dingin menusuk dada, jalan semakin gelap, ditambah kabut malam yang menghalangi ruas jalan. dan
AA……….
brakk,….
Tiba-tiba saja ayah hilang kendali saat hendak menyelip sebuah truk pengangkat kayu. Kecelakaan pun tak bisa dihindarkan. Aku sama sekali tidak menyadari saat tubuhku terlempar ke luar, dan kaki kananku terjepit pintu mobil.
Setelah kejadian itu, hilang semua kebahagiaanku, keceriaan,dan senyumanku. Hari–hari kupenuhi dengan air mata. Tuhan memang benar–benar tidak adil. Aku,.? Anak sekecil aku, yang masih ingin bermain, berlari, harus kehilangan kaki? kaki yang kuharap suatu saat nanti bisa berjalan mengelilingi ka’bah, atau lari-lari
... baca selengkapnya di Dibalik Duka ku ada Duka yang lain Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar